Stabilkan Harga, Disperindag Pepet Ritel Modern
SuaraLombok.com | Lombok Barat - Menyikapi mulai naiknya harga bahan pokok di Bulan Ramadhan, Pemkab Lobar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mendekati pihak ritel modern.
Kadisperindag Lobar, Agus gunawan menjelaskan, langkah ini sudah mulai dilaksanakan H-1 puasa lalu.
"Kita lakukan antisipasi sebelum bulan puasa," jelasnya.
Untuk saat ini, pihaknya sudah melakukan perjanjian dengan pengelola ritel agar memberi harga sesuai HET kepada konsumen.
Untuk saat ini, minimal ada 3 jenis komoditas yang harganya masih stabil, antara lain minyak goreng dengan harga Rp. 11 ribu per kg, gula pasir Rp. 12 ribu per kg dan daging sapi yang masih dipertahankan pada kisaran Rp. 80 ribu per kg.
Selain itu, lanjut dia, langkah yang dilakukan Disperindag Lobar adalah melakukan roadshow ke sejumlah desa dan kecamatan yang ada di Lobar.
"Kita sudah roadshow ke 10 Kecamatan selama ini," ungkapnya.
Dengan kondisi ini, pihaknya bahkan berani menjamin ketersediaan stok sembako dengan harga normal bisa bertahan sampai 3 bulan kedepan.
"Karena untuk pengecer juga kita batasi sampai batas maksimal kebutuhan masyarakat," tandasnya. (05)
Kadisperindag Lobar, Agus gunawan menjelaskan, langkah ini sudah mulai dilaksanakan H-1 puasa lalu.
"Kita lakukan antisipasi sebelum bulan puasa," jelasnya.
Untuk saat ini, pihaknya sudah melakukan perjanjian dengan pengelola ritel agar memberi harga sesuai HET kepada konsumen.
Untuk saat ini, minimal ada 3 jenis komoditas yang harganya masih stabil, antara lain minyak goreng dengan harga Rp. 11 ribu per kg, gula pasir Rp. 12 ribu per kg dan daging sapi yang masih dipertahankan pada kisaran Rp. 80 ribu per kg.
Selain itu, lanjut dia, langkah yang dilakukan Disperindag Lobar adalah melakukan roadshow ke sejumlah desa dan kecamatan yang ada di Lobar.
"Kita sudah roadshow ke 10 Kecamatan selama ini," ungkapnya.
Dengan kondisi ini, pihaknya bahkan berani menjamin ketersediaan stok sembako dengan harga normal bisa bertahan sampai 3 bulan kedepan.
"Karena untuk pengecer juga kita batasi sampai batas maksimal kebutuhan masyarakat," tandasnya. (05)
Post a Comment