Pupuk Langka, Petani Tembakau Gelisah
SuaraLombok.com | Lombok Timur - Petani tembakau virginia di Kabupaten Lombok Timur mengaku gelisah karena pupuk SP 36 non urea terbilang langka.
"Karena dampaknya tentu akan menganggu tanaman tembakau kami," keluh Mirwan, petani tembakau asal Setanggor.
Ia dan petani lainnya sempat mencari pupuk SP 36 di tingkat distributor maupun pengecer yang ada di Lotim, tetapi hasilnya nihil.
"Kalaupun ada, harganya jauh diatas HET (Harga Eceran Tertinggi-Red)," sambungnya.
Ia mewakili petani lain meminta kepada Pemkab Lotim segera menyikapi persoalan yang dihadapi para petani tembaku virginia.
"Kelangkaan ini terus terjadi, tahun lalu pupuk SP 36 ini juga langka," kata Mirwan lagi.
Sementara di tempat terpisah, Wakil Bupati Lotim, H. Haerul Warisin saat dikonfirmasi tidak menampik adanya kelangkaan pupuk SP 36 belakangan ini.
Hanya saja, dikatakan Warisin menurut laporan, hal itu bukan disebabkan faktor kesengajaan melainkan bahan baku untuk membuat pupuk SP 36 terlambat datang dari luar negeri.
"Memang saya akui kalau pada musim tembakau yang paling banyak dicari pupuk SP 36 ketimbang pupuk urea, sehingga ini menjadi atensi kami di pemerintah bersama para distributor pupuk untuk segera menangani masalah ini," tegas Haerul Warisin yang juga pengusaha pupuk di Lotim. (07)
"Karena dampaknya tentu akan menganggu tanaman tembakau kami," keluh Mirwan, petani tembakau asal Setanggor.
Ia dan petani lainnya sempat mencari pupuk SP 36 di tingkat distributor maupun pengecer yang ada di Lotim, tetapi hasilnya nihil.
"Kalaupun ada, harganya jauh diatas HET (Harga Eceran Tertinggi-Red)," sambungnya.
Ia mewakili petani lain meminta kepada Pemkab Lotim segera menyikapi persoalan yang dihadapi para petani tembaku virginia.
"Kelangkaan ini terus terjadi, tahun lalu pupuk SP 36 ini juga langka," kata Mirwan lagi.
Sementara di tempat terpisah, Wakil Bupati Lotim, H. Haerul Warisin saat dikonfirmasi tidak menampik adanya kelangkaan pupuk SP 36 belakangan ini.
Hanya saja, dikatakan Warisin menurut laporan, hal itu bukan disebabkan faktor kesengajaan melainkan bahan baku untuk membuat pupuk SP 36 terlambat datang dari luar negeri.
"Memang saya akui kalau pada musim tembakau yang paling banyak dicari pupuk SP 36 ketimbang pupuk urea, sehingga ini menjadi atensi kami di pemerintah bersama para distributor pupuk untuk segera menangani masalah ini," tegas Haerul Warisin yang juga pengusaha pupuk di Lotim. (07)
Post a Comment