Desa di Lobar Dikepung Banjir
SuaraLombok.com | Lombok Barat - Intensitas hujan yang cukup tinggi membuat sejumlah desa di Lombok Barat dikepung banjir.
Pantauan Suara Lombok , banjir yang cukup parah terjadi di Desa Bajur Kecamatan Labuapi karena merendam beberapa dusun antara lain Dusun Bajur Induk, Dusun Bajur Kalijaga, Dusun Bajur Ampel, Dusun Bajur Girijati dan Dusun Pohdodol.
"Yang paling parah terjadi di Dusun Pohdodol," ungkap mantan Kadus Pahdodol, H. Nurul Iman.
Hujan dengan intensitas cukup tinggi dan durasi yang cukup lama sekitar 3 jam ini merendam sekitar 200 rumah warga di lokasi ini.
"Rata-rata ketinggian semeter, sampai pinggang orang dewasa," sambungnya.
Selama beberapa tahun terakhir, banjir ini merupakan bajir pertama dan menjadi banjir terbesar yang dialami warga sekitar. Hingga berita ini diturunkan, warga belum mendapat bantuan apapun dari pemerintah melalui Dinsos maupun BPBD setempat.
"Masih belum ada (bantuan) yang datang ke kami," tukasnya.
Bahkan untuk melakukan evakuasi terhadap harta benda, orang jompo, perempuan dan anak-anak, warga harus menggunakan tenaga manual dan secara gotong - royong.
"Kami berharap pemerintah segera tanggap, kami butuh bantuan," tandasnya.
Sementara itu, Kades Bajur, Husni mengaku sudah menginformasikan kejadian ini ke BPBD, tapi belum ada tim respon cepat yang datang. Hanya tampak Camat Labuapi, Ahmad Fauzi yang turun langsung membantu warga dan menenangkan warga di tengah kepanikan yang dialami.
"Kami sudah sampaikan tadi jelang berbuka," ungkapnya.
Untuk sementara, pihaknya berharap adanya bantuan makanan cepat saji bagi warga karena sejumlah bahan pokok makanan untuk persiapan berbuka dan sahur rata-rata terendam banjir.
"Itu dulu untuk sementara, pastinya pakaian dan bantuan lain juga sangat dibutuhkan warga," tandasnya. (05)
Pantauan Suara Lombok , banjir yang cukup parah terjadi di Desa Bajur Kecamatan Labuapi karena merendam beberapa dusun antara lain Dusun Bajur Induk, Dusun Bajur Kalijaga, Dusun Bajur Ampel, Dusun Bajur Girijati dan Dusun Pohdodol.
"Yang paling parah terjadi di Dusun Pohdodol," ungkap mantan Kadus Pahdodol, H. Nurul Iman.
Hujan dengan intensitas cukup tinggi dan durasi yang cukup lama sekitar 3 jam ini merendam sekitar 200 rumah warga di lokasi ini.
"Rata-rata ketinggian semeter, sampai pinggang orang dewasa," sambungnya.
Selama beberapa tahun terakhir, banjir ini merupakan bajir pertama dan menjadi banjir terbesar yang dialami warga sekitar. Hingga berita ini diturunkan, warga belum mendapat bantuan apapun dari pemerintah melalui Dinsos maupun BPBD setempat.
"Masih belum ada (bantuan) yang datang ke kami," tukasnya.
Bahkan untuk melakukan evakuasi terhadap harta benda, orang jompo, perempuan dan anak-anak, warga harus menggunakan tenaga manual dan secara gotong - royong.
"Kami berharap pemerintah segera tanggap, kami butuh bantuan," tandasnya.
Sementara itu, Kades Bajur, Husni mengaku sudah menginformasikan kejadian ini ke BPBD, tapi belum ada tim respon cepat yang datang. Hanya tampak Camat Labuapi, Ahmad Fauzi yang turun langsung membantu warga dan menenangkan warga di tengah kepanikan yang dialami.
"Kami sudah sampaikan tadi jelang berbuka," ungkapnya.
Untuk sementara, pihaknya berharap adanya bantuan makanan cepat saji bagi warga karena sejumlah bahan pokok makanan untuk persiapan berbuka dan sahur rata-rata terendam banjir.
"Itu dulu untuk sementara, pastinya pakaian dan bantuan lain juga sangat dibutuhkan warga," tandasnya. (05)
Post a Comment