Piye

Obati Kegalauan Guru Madrasah, KKM MIN 4 Lakukan Hal Ini

SuaraLombok.com | Lombok Tengah – Puluhan guru yang mengajar di bawah naungan Kelompok Kerja Madrasah (KKM) MIN 4 Lombok Tengah merasa galau karena tidak pernah mendapat dilatih terkait pembuatan perangkat pembelajaran untuk K-13.

Padahal, semua madrasah di bawah KKM MIN 4 Loteng diwajibkan menggunakan K-13 dalam proses pembelajaran.

Mengobati kegalauan guru itu, KKM induk membuat sebuah formulasi agar guru tidak lagi kesulitan saat membuat perangkat pembelajaran ini. Caranya dengan menggelar workshop pembelajaran Kurikulum 2013 (K13) bagi guru madrasah yang dibuka langsung Kepala Kanwil NTB pada Senin (30/4) lalu.

Ketua KKM MIN 4 Loteng, Zulhadi SPd.,MP.d., menjelaskan, rencana pelaksanaan workshop ini sebenarnya sudah lama digadang, sekitar sejak dirinya diangkat menjadi Kepala Madrasah.

Hanya saja, rencana itu sempat tertunda karena masih ada sejumlah persoalan lain yang perlu dibenahi terlebih dahulu.

“Alhamdulillah, ini juga berkat usulan semua kawan-kawan, temrasuk pengawas madrasah,” ungkap Ketua KKM yang menaungi madrasah di tiga kecamatan, yaitu, Praya Tengah, Praya Timur dan Janapria itu.

Kegiatan ini sendiri difokuskan pada guru mapel Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab. Sebab, lanjut Zulhadi, dua mata pelajaran ini merupakan pelajaran khusus di madrasah, sementara guru mapel yang lain bisa ikut pada proses workshop lainnya.

Sementara itu, Kepala Kanwil NTB, H. Nasruddin dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh KKM MIN 4 Loteng. Sebab, lanjut Kakanwil, pihak Kantor Kemenag tidak memberi jatah dana bagi pelaksanaan kegiatan semacam ini.

“Ini luar biasa sekali, tidak ada dana disiapkan dari kantor, tapi bisa berjalan, saya sangat bangga dengan Ketua KKM ini, apalagi ini baru-baru saja dilantik (Jadi Kepala Madrasah-Red),” pujinya.

Dia berharap, kegiatan workshop ini dapat diikuti dengan baik oleh seluruh peserta, sebab menurutnya kegiatan ini dapat menambah wawasan agar guru tidak lagi ‘buta’ terhadap penyusunan perangkat pembelajaran K-13.

"Ini kegiatan yang sangat penting, jadi jangan main-main, harus serius dan harus bisa menjadi lebih baik,” tegasnya.

Rencananya, kegiatan workshop ini akan dilaksanakan selama sepekan dan lokasinya di seluruh madrasah anggota KKM dengan sistem pemateri jemput bola. 

Hal itu dimaksudkan agar guru tidak merasa terbebani dengan kegiatan itu mengingat lokasi masing-masing anggota KKM cukup berjauhan. (del) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.