Bulog Mulai Gelontorkan Gula ke Pasar
SuaraLombok.com | Mataram - Banyaknya pedagang gula yang menjual harga diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) memecut Bulog Divre NTB gerak cepat.
Sebagai langkah awal, Perum Bulog Divre NTB bersama Tim Satgas Pangan Polda NTB dan Polres Mataram menggelontorkan gula pasir ketiga (3) pasar di Kota Mataram. Yakni Pasar Kebon Roek, Pasar Mandalika dan Pasar Pagesangan. Jumlah gula yang digelontorkan hari ini sejumlah 3.000 kg.
"Kita berikan pedagang dengan harga Rp. 11.300 per kg agar mereka bisa jual seharga HET yaitu Rp. 12.500 per kg," ungkap Humas Bulog NTB Syawaludin Susanto, Jumat (9/6).
Dijelaskan, temuan Bulog selama ini berdasar penelusuran ke sejumlah pedagang, mereka menjual diatas HET karena mereka mendapat dari distributor dengan harga Rp. 12.000 hingga Rp. 12.500 per kg dan tanpa diberi konsinyasi atau berhutang.
Melihat kenyataan ini, pihaknya langsung mengambil langkah cepat agar harga gula tetap stabil. Termasuk jelang lebaran.
Lebih jauh dikatakan, pihaknya juga memberi kemudahan bagi pedagang untuk membayar setelah gula ludes terjual alias diberi tenggat waktu untuk berhutang.
"Syaratnya pedagang harus siap menjual gula seharga HET itu, dan kami fasilitasi dengan menempel daftar harga di masing-masing kios," sambungnya menjelaskan.
Ia berharap dengan langkah nyata Perum Bulog NTB ini harga gula yang sebelumnya dikabarkan melonjak tajam bisa kembali normal dan masyarakat bisa lebih tenang menjalani ibadah puasa dan bahagia menyambut Lebaran 2017. (09)
Sebagai langkah awal, Perum Bulog Divre NTB bersama Tim Satgas Pangan Polda NTB dan Polres Mataram menggelontorkan gula pasir ketiga (3) pasar di Kota Mataram. Yakni Pasar Kebon Roek, Pasar Mandalika dan Pasar Pagesangan. Jumlah gula yang digelontorkan hari ini sejumlah 3.000 kg.
"Kita berikan pedagang dengan harga Rp. 11.300 per kg agar mereka bisa jual seharga HET yaitu Rp. 12.500 per kg," ungkap Humas Bulog NTB Syawaludin Susanto, Jumat (9/6).
Dijelaskan, temuan Bulog selama ini berdasar penelusuran ke sejumlah pedagang, mereka menjual diatas HET karena mereka mendapat dari distributor dengan harga Rp. 12.000 hingga Rp. 12.500 per kg dan tanpa diberi konsinyasi atau berhutang.
Melihat kenyataan ini, pihaknya langsung mengambil langkah cepat agar harga gula tetap stabil. Termasuk jelang lebaran.
Lebih jauh dikatakan, pihaknya juga memberi kemudahan bagi pedagang untuk membayar setelah gula ludes terjual alias diberi tenggat waktu untuk berhutang.
"Syaratnya pedagang harus siap menjual gula seharga HET itu, dan kami fasilitasi dengan menempel daftar harga di masing-masing kios," sambungnya menjelaskan.
Ia berharap dengan langkah nyata Perum Bulog NTB ini harga gula yang sebelumnya dikabarkan melonjak tajam bisa kembali normal dan masyarakat bisa lebih tenang menjalani ibadah puasa dan bahagia menyambut Lebaran 2017. (09)
Post a Comment