Proyek Mangkrak Terus Disuntik Anggaran
SuaraLombok.com | Lombok Barat - Proyek pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) milik Pemkab Lobar melalui Dinas Pemuda dan Olahraga mangkrak. Setelah dimulai pengerjaan sejak 2014 lalu, aktivitas pelaksanaan proyek di lokasi ini terkesan mati suri.
"Pengerjaannya masih berjalan dan penganggarannya kita bagi 4 tahap," kilah Kadispora Lobar, H. Ilham pada Suara Lombok.
Meski terkesan mangkrak, namun pihak Dispora bersikeras tetap menganggarkan kelanjutan pembangunan pada tahun ini.
Dijabarkan, pada awal tahun pembangunan, Pemkab Lobar menganggarkan sekitar Rp. 2,8 Miliar dengan nilai kontrak bersama pihak ketiga sebesar Rp. 2,785 Miliar yang dimenangkan PT. Nusantara dari Jawa Timur.
"Cuma tahap awal itu yang terealisasi cuma Rp. 550 juta saja," jelasnya.
Sementara pada tahap kedua setelah proyek tahap pertama gagal, Pemkab menganggarkan sebesar Rp. 3,568 Miliar dan langsung dimenangkan oleh PT. Linggar Persada dari Aceh.
"Waktu itu terus berjalan sesuai ketentuan," ungkapnya.
Sementara untuk tahun 2016, DPA pengerjaan GOR ini tercatat mencapai Rp. 3,5 Miliar dan tender proyek berhasil dimenangkan oleh PT. Subawai Angkasa Putra dari NTB dengan nilai kontrak mencapai sekitar Rp. 3,289 Miliar.
Meski terus menuai kritikan pedas dari berbagai pihak, Ilham bersikeras akan melanjutkan proyek GOR ini dengan alasan schedule pengerjaan sudah sesuai dengan yang tertera dalam perencanaan.
Ia juga membantah jika proyek ini disebut mangkrak karena melihat 4 tahapan terus dikerjakan perusahaan pemenang tender.
"Untuk tahun ini rencananya kami anggarkan Rp. 4,8 Miliar," katanya. (05)
"Pengerjaannya masih berjalan dan penganggarannya kita bagi 4 tahap," kilah Kadispora Lobar, H. Ilham pada Suara Lombok.
Meski terkesan mangkrak, namun pihak Dispora bersikeras tetap menganggarkan kelanjutan pembangunan pada tahun ini.
Dijabarkan, pada awal tahun pembangunan, Pemkab Lobar menganggarkan sekitar Rp. 2,8 Miliar dengan nilai kontrak bersama pihak ketiga sebesar Rp. 2,785 Miliar yang dimenangkan PT. Nusantara dari Jawa Timur.
"Cuma tahap awal itu yang terealisasi cuma Rp. 550 juta saja," jelasnya.
Sementara pada tahap kedua setelah proyek tahap pertama gagal, Pemkab menganggarkan sebesar Rp. 3,568 Miliar dan langsung dimenangkan oleh PT. Linggar Persada dari Aceh.
"Waktu itu terus berjalan sesuai ketentuan," ungkapnya.
Sementara untuk tahun 2016, DPA pengerjaan GOR ini tercatat mencapai Rp. 3,5 Miliar dan tender proyek berhasil dimenangkan oleh PT. Subawai Angkasa Putra dari NTB dengan nilai kontrak mencapai sekitar Rp. 3,289 Miliar.
Meski terus menuai kritikan pedas dari berbagai pihak, Ilham bersikeras akan melanjutkan proyek GOR ini dengan alasan schedule pengerjaan sudah sesuai dengan yang tertera dalam perencanaan.
Ia juga membantah jika proyek ini disebut mangkrak karena melihat 4 tahapan terus dikerjakan perusahaan pemenang tender.
"Untuk tahun ini rencananya kami anggarkan Rp. 4,8 Miliar," katanya. (05)
Post a Comment