Piye

TGB : Zakat Momentum Untuk Pembersihan Diri Dan Ibadah Sosial

TGB : Zakat Momentum Untuk Pembersihan Diri Dan Ibadah Sosial
SuaraLombok.com | Mataram - Makna zakat pada hakekatnya tidak hanya berkaitan dengan persoalan pemberdayaan warga kurang mampu saja, namun didalamnya juga mengandung unsur utama yaitu sebuah proses pembersihan diri. Pemberdayaan adalah menyangkut orang yang menerima, sedangkan pembersihan menyangkut diri  sendiri sebagai pemberi zakat.

Makna penting zakat tersebut ditegaskan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi pada acara Penyerahan zakat, infaq, sadaqah oleh  Jajaran Pejabat Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang diawali oleh Gubernur NTB, Wakil Gubernur, Sekda dan diikuti pejabat eselon II lingkup Pemerintah Provinsi NTB kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi NTB di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB.

Pada kesempatan tersebut Gubernur  mengajak semua pihak tanpa terkecuali untuk sama-sama merenungkan bahwa zakat tidak hanya bagaimana memberdayakan, membantu orang, dan mengentaskan kemiskinan. Tetapi, yang paling utama adalah kita menyadari dan mengingat bahwa ini adalah pembersihan.

“Mari momentum Ramadhan ini Kita jadikan sebagai penanda dan pengingat untuk membayar zakat. Jangan kurang dari 2,5%, tetapi boleh lebih, jangan terlalu pas-pasan untuk mengeluarkan zakat” ungkap Gubernur.

Kepada Pengurus Baznas, Gubernur TGB berpesan agar program-program yang dibuat oleh Baznas Provinsi NTB betul-betul dikoordinasikan dengan instansi yang terkait, utamanya dari sisi siapa yang akan menerima zakat tersebut.

Gubernur  berharap kedepan agar zakat bisa berafiliasi pada banyak hal, misalnya pada peningkatan fasilitas sosial seperti rumah singgah untuk keluarga pasien di kota Mataram, serta persoalan beasiswa. “Harus benar benar bisa difungsikan dan terserap maksimal untuk kepentingan publik dan mengena kepada mereka yang layak mendapatkannya,” lanjut TGB.

Sebelumnya ditempat yang sama  Plt. Baznas Provinsi NTB, TGH. Munajib Kholid melaporkan bahwa tahun 2017 ini, Baznas NTB mentargetkan penghimpunan zakat sebesar Rp. 10 Miliar dan hingga 17 Mei 2017 sudah masuk sebesar 4,7 Miliar.

Hal ini mengalami perubahan yang signifikan setelah pengelolaan Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dikelola langsung oleh Pemerintah Provinsi NTB sehingga zakat para guru-guru SMA disalurkan melalui Baznas NTB.

Kemudian Ia juga merincikan bahwa jumlah bantuan yang telah didistribusikan Baznas sampai bulan Juni 2017 sebesar Rp. 3,5 Miliar. Diantara disalurkan untuk Program NTB Cerdas sebesar Rp. 2,5 Miliar, NTB Makmur Rp. 3,3 M, Baznas Peduli sebesar Rp. 2,5 M, NTB Sehat sebesar Rp. 450 Juta.

Sementara di bidang pendidikan lainnya target berikutnya yang ditargetkan maksimal kepada para Guru Tetap Honorer non Sertifikasi sebanyak 1600 orang (madrasah 800 dan Diknas 800 orang), Guru Ngaji 300 orang ditargetkan  Rp. 300 Juta, Mahasiswa yang sedang penelitian S1, S2, S3 sekitar 300 orang, Siswa berprestasi 1000 orang. "Mudahan-mudahan ini sebagai salah satu amal kita kepada Allah SWT agar NTB yang sudah terkenal destinasi syariahnya betul-betul bisa kita kembangkan dan pertahankan", jelas Munajib dihadapan Gubernur. (01)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.